Metode dan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar peserta didik. Disamping itu, metode CTL dapat diterapkan pada berbagai kurikulum dan di berbagai macam kelas, bagaimanapun keadaannya, sehingga memudahkan Guru Pintar untuk mengajar di masa pandemi ini.
Adapun pengertian pembelajaran kontekstual menurut ahli adalah sebagai berikut. 1. Menurut Depdiknas. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi di dunia nyata siswa. Menurut Depdiknas, metode pembelajaran ini harus mampu mendorong siswa menciptakan hubungan antara
Menurut Shoimin (2014), model pembelajaran dengan pendekatan Open Ended Learning memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: a. Kelebihan. Kelebihan pembelajaran Open Ended Learning adalah: Peserta didik berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan idenya. Peserta didik memiliki kesempatan lebih banyak dalam
pembelajaran, karena dengan pendekatan yang digunakan oleh seorang pendidik, 1 Fakhrurrazi Fakhrurrazi, “Hakikat Pembelajaran Y ang Efektif,” At -Tafkir 11 , no. 1 (2018): 85 – 99,
Heutagogy (berdasarkan bahasa Yunani untuk “diri”) didefinisikan oleh Hase dan Kenyon pada tahun 2000 sebagai studi pembelajaran yang ditentukan sendiri (mandiri). Heutagogy menerapkan pendekatan holistik untuk mengembangkan kemampuan peserta didik, dengan belajar sebagai proses aktif dan proaktif, dan peserta didik melayani sebagai “agen
Pembelajaranan tradisional (konsep lama) sangat menekankan pentingnya penguasaan bahan pelajaran. Pembelajaran tradisional merupakan pembelajaran dimana secara umum, pusat pembelajaran berada pada guru, dan menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar. Jadi, disini guru berperan sebagai orang yang serba bisa dan sebagai sumber belajar.
Di negara pengembangnya, yaitu Inggris dan Amerika, pendekatan STM atau STS ini telah banyak digunakan dalam pembelajaran sejak tahun 1970-an. Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) adalah suatu usaha untuk menyajikan sains (IPA) melalui pemanfaatan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan sains teknologi dan masyarakat
Pendekatan apapun yang digunakan dalam pembelajaran anak usia dini, diharapkan selalu mendudukkan anak sebagai pusat perhatian dan perlakuan. Peranan guru dalam pembentukan pola pembelajaran bukan ditentukan oleh didaktik metodik “apa yang akan dipelajari”, melainkan pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian
Dalam hal ini materi pembelajaran perlu disesuaikan dengan kebutuhan yang sesuai dengan peranan sosialnya. 4. Orientasi Belajar: pada anak orientasi belajarnya seolah-olah sudah ditentukan dan dikondisikan untuk memiliki orientasi yang berpusat pada materi pembelajaran (Subject Matter Centered Orientation).
L3cS. hiaey98cdr.pages.dev/831hiaey98cdr.pages.dev/764hiaey98cdr.pages.dev/409hiaey98cdr.pages.dev/630hiaey98cdr.pages.dev/31hiaey98cdr.pages.dev/920hiaey98cdr.pages.dev/42hiaey98cdr.pages.dev/547hiaey98cdr.pages.dev/316hiaey98cdr.pages.dev/447hiaey98cdr.pages.dev/74hiaey98cdr.pages.dev/549hiaey98cdr.pages.dev/391hiaey98cdr.pages.dev/171hiaey98cdr.pages.dev/6
apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran