Jakarta - Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menyarankan penderita diabetes tipe 2 untuk mengonsumsi makanan rendah karbohidrat yang mengandung lebih banyak protein dan lemak untuk mengontrol kadar gula darah sepanjang hari. Seperti disiarkan Medical Daily, tim dari Universitas British Columbia Okanagan UBCO meneliti keuntungan memodifikasi kebiasaan sarapan bagi penderita diabetes tipe hasil kerja sama dengan Laboratorium Latihan, Metabolisme, dan Peradangan itu berfokus pada efek transisi sarapan rendah lemak konvensional ke makanan rendah karbohidrat dan kaya protein dan lemak."Salah satu dari banyak komplikasi bagi orang yang hidup dengan diabetes tipe 2 adalah peningkatan kadar glukosa darah yang cepat atau besar setelah makan. Penelitian kami menunjukkan makanan rendah karbohidrat di pagi hari tampaknya membantu mengontrol gula darah sepanjang hari," ucap pemimpin penelitian Dr. Barbara ketergantungan obatMengontrol kadar glukosa sangat penting dalam mengelola diabetes tipe 2 dan komplikasi terkait, termasuk peradangan dan penyakit kardiovaskular. Oliveira mengatakan jika makanan pertama hari itu rendah karbohidrat dan lebih tinggi protein dan lemak dapat membatasi perubahan konsumsi makanan rendah karbohidrat termasuk menstabilkan kadar gula darah, mengurangi ketergantungan obat diabetes, dan meminimalkan fluktuasi glukosa sepanjang hari. Selain itu, orang yang memilih sarapan rendah karbohidrat menunjukkan pilihan itu mungkin telah memperbaiki pola makan secara "Dengan melakukan sedikit penyesuaian pada kandungan karbohidrat dari satu kali makan daripada seluruh diet, kami memiliki potensi untuk meningkatkan kepatuhan secara signifikan sambil tetap memperoleh manfaat yang signifikan," ucap Editor Bagus untuk Pasien Diabetes Tipe 2, Olahraga di Sore Hari Bantu Turunkan Gula DarahSelalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari di kanal Telegram “ Update”. Klik untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.PerbedaanKadar Hb Pra dan Post Hemodialisa pada Penderita Gagal Ginjal Kronis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta The Difference of Hb Levels Pre and Post Hemodialysis in Chronic Renal Failure Patients at PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta. 7(1), 29-33. Utami, P. R., & Fuad, K. (2018). GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PENDERITA DIABETES. 5.
KorelasiKadar Magnesium Serum dengan Albuminuria pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 The purposes of this study are to know: the role of magnesium in diabetic nephropathy, the proportion of albuminuria in type 2 DM with hypomagnesemia and normal magnesium level, and correlation between magnesium level and albuminuria .
2. Dehidrasi berat Jika Anda mengalami dehidrasi berat dalam jangka waktu tertentu umumnya 3 bulan akan membuat glomerulus penyaring darah tidak berfungsi dengan baik. Padahal, seharusnya glomerulus ginjal berperan dalam proses penyaringan zat-zat sisa di dalam tubuh. Ini termasuk zat gizi yang berlebih. 3. Penyakit kronis Tidak hanya itu, beberapa penyakit seperti diabetes, asam urat, distrofi otot, hingga penyakit autoimun, bisa memengaruhi kerja ginjal dan glomerulus. Hal tersebut akan meningkatkan kadar kreatinin dalam tubuh. Tekanan darah tinggi juga dapat merusak pembuluh darah di sekitar ginjal, karena memaksa ginjal bekerja lebih keras menyaring darah. Akhirnya, ginjal kesulitan menyaring kreatinin sehingga berisiko menimbulkan masalah kesehatan akibat kreatinin tinggi. 4. Meminum suplemen protein Mengonsumsi protein dalam jumlah besar, baik melalui makanan maupun suplemen gizi juga bisa menyebabkan kadar kreatinin tinggi. Obat-obatan tertentu juga menyebabkan peningkatan sementara kadar kreatinin serum atau merusak ginjal. Seseorang yang menjalani tes kreatinin harus memberi tahu dokter jika mereka sedang mengonsumsi obat apa pun, berpuasa, atau mengikuti diet kaya protein. Fakta kreatinin Olahraga intensitas tinggi juga dapat meningkatkan kreatinin. Tingkat kreatinin dapat bervariasi karena faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, ras, hidrasi, atau berat badan. Berbagai cara menurunkan kreatinin tinggi Mengingat pentingnya menjaga kadar kreatinin tetap normal, Anda perlu melakukan pengobatan sebagai cara menurunkan kreatinin yang tinggi. Selain perawatan medis, berbagai pengobatan alami sehari-hari juga bisa membantu mempercepat turunnya kreatinin. 1. Hindari konsumsi suplemen kreatin Kreatinin adalah senyawa alami tubuh yang dihasilkan oleh kreatin, yang berperan sebagai penyuplai energi bagi otot. Selain diproduksi langsung oleh tubuh, kreatin bisa terdapat dalam suplemen yang dijual bebas. Sama halnya seperti kreatin alami yang ada di otot, kreatin dari suplemen bisa menghasilkan kreatinin. Itu sebabnya Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen kreatin bila memiliki kadar kreatinin tinggi. 2. Kurangi asupan protein Konsumsi sumber protein terlalu banyak sering dikaitkan dengan lonjakan kreatinin, misalnya daging merah maupun produksi susu. Pasalnya, daging merah mengandung jaringan otot hewan yang memang secara alami mengandung kreatin. Ketika dimasak, panas dari api akan mengubah kreatin dalam daging menjadi kreatinin sehingga akan meningkatkan jumlahnya dalam tubuh saat dimakan. 3. Makan banyak serat Selain membantu melancarkan sistem pencernaan, makan makanan berserat bermanfaat sebagai cara menurunkan kreatinin tinggi. Sebuah penelitian yang dimuat dalam European Journal of Clinical Nutrition 2015 menunjukkan bahwa sumber serat bisa membantu mempercepat proses pemulihan pasien penyakit ginjal kronis. Makanan tinggi serat ini bisa membantu menurunkan kreatinin tinggi dalam tubuh. Anda bisa memperbanyak asupan serat dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, maupun gandung utuh. 4. Hindari olahraga berat Aktivitas fisik yang terlalu berat akan meningkatkan produksi kreatinin. Semakin banyak dan lama otot bekerja, semakin tinggi pula kreatinin yang ada dalam darah. Namun, bagi Anda yang memiliki kadar kreatinin tinggi, bukan berarti Anda tidak boleh berolahraga. Rutin melakukan olahraga tentu baik untuk kesehatan tubuh, tetapi coba pilih jenis olahraga yang sesuai dengan kemampuan tubuh Anda. Ada baiknya untuk sementara waktu menghindari melakukan olahraga ataupun kegiatan harian lainnya yang terlalu berat, setidaknya sampai kreatinin kembali ke kadar normalnya. 5. Perhatikan kebutuhan cairan Jangan sepelekan mengenai aturan jumlah cairan yang harus Anda minum setiap harinya, apalagi jika Anda mengalami dehidrasi berat. Asupan cairan yang cukup seperti air putih bermanfaat bagi ginjal. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk menentukan seberapa banyak cairan yang harus Anda minum beserta waktu konsumsi terbaiknya. Perlu diketahui, kisaran normal kreatinin untuk orang dewasa dalam darah biasanya 0,84 – 1,21 miligram per desiliter mg/dl. Sementara, rentang kreatinin urine normal adalah 955 – miligram per 24 jam mg/hari untuk pria dan 601 – mg/hari untuk wanita. Tingkat kreatinin di atas nilai kisaran normal tadi dapat dianggap tinggi, tentunya berbahaya bagi kesehatan ginjal. Penting agar Anda tidak mencoba menafsirkan hasilnya sendiri. Dokter akan mengevaluasi hasil pemeriksaan dan merekomendasikan penanganan yang tepat.
ZgS6Y.