VitaminC sangat bermanfaat untuk menguatkan dinding pembuluh darah, maka konsumsi yang cukup dapat mencegah pelebaran pembuluh darah. Letakkan posisi kaki lebih tinggi pada saat tidur Agar darah dapat lebih lancar menuju jantung, saat tidur bisa meletakkan kaki diatas bantal atau ditempelkan di dinding dengan posisi lebih tinggi dari kepala.
Apesar de alguns problemas quanto a sua matriz energética, o Brasil encontra-se em situação privilegiada no que se refere a suas fontes primárias de oferta de energia. Isso porque, a maior parte da energia consumida pelo país é proveniente de fontes renováveis, caso da hidroeletricidade e principalmente da biomassa. O uso da biomassa vem crescendo rapidamente no Brasil, tanto que hoje representa a 3ª fonte para geração de energia mais usada no país, ganhando rapidamente espaço na matriz energética brasileira. A biomassa pode se apresentar de diversas maneiras, caso da lenha e derivados da madeira como serragem e carvão vegetal, derivados da cana-de-açúcar, cascas de arroz e muitas outras formas. A utilização da energia da biomassa vem ganhando importância no desenvolvimento de novas alternativas energéticas devido às vantagens que podem trazer. Veja a seguir as 5 principais vantagens do uso da biomassa como combustível para a geração de energia. A biomassa contribui com a questão ambiental Em comparação com os combustíveis fósseis representados pelos derivados de petróleo, os resíduos da queima das biomassas representados por materiais orgânicos geram muito menos emissões de gases causadores do efeito estufa. Toda a combustão destes materiais orgânicos devolve à natureza apenas o carbono utilizado pela planta para crescer, o que não gera prejuízos ambientais. Assim, o balanço de emissões de CO2 é reduzido, podendo ser quase nulo. Além disso, esta forma de energia contribui para a mitigação das mudanças climáticas, já que essa bioenergia tem um ciclo de carbono fechado com trocas compensadoras do carbono terrestre e atmosférico, diferentemente da queima de combustíveis fósseis. A combustão da biomassa também tem por característica a não emissão de dióxido de enxofre, tão poluente ao meio ambiente. Combustível totalmente renovável A biomassa é derivada da vida vegetal ou animal e, quando destinada a produção de energia, tem por característica ser um recurso natural renovável. Combustíveis fósseis também são derivados da vida vegetal carvão mineral ou animal petróleo e gás natural, entretanto são resultado de várias transformações que requerem milhões de anos para acontecerem, portanto são considerados não renováveis. A biomassa apresenta um ciclo infinitamente mais rápido. Menor custo para a aquisição da matéria-prima Outra vantagem importante do uso deste combustível está ligado ao menor custo de aquisição da matéria-prima, principalmente quando se usa a biomassa sólida, caso do cavaco de madeira. Geralmente as empresas geradoras de energia a partir da biomassa são construídas próximas às regiões onde são obtidas as matérias-primas, tal fato facilita a aquisição da matéria-prima. Esta terá menor custo, devido ao frete mais barato decorrente da menor distância. Comparada com outras formas de geração de energia, as opções de biomassas costumam apresentar baixo rendimento térmico em função da umidade e, heterogeneidade. No entanto, esse baixo rendimento pode ser compensado pela facilidade de obtenção do combustível a um custo mínimo. Além disso, com o avanço no desenvolvimento tecnológico, é possível que tanto os custos quanto a eficiência térmica melhorem ainda mais. Maior geração de empregos e renda O Brasil é um país que gera alto volume de resíduos agrícolas e florestais provenientes das atividades de cultivo – manutenção, tratos culturais e colheita, resíduos industriais resultado do processamento da matéria-prima, plantios energéticos e florestas nativas. Dentro desse contexto, todas as biomassas representa insumos de notável importância para a sociedade, tendo em vista que se trata de uma fonte renovável e descentralizada, promovendo a geração de empregos no campo, além da possibilidade de se conseguir uma renda adicional. Além disso, com o crescimento do uso da biomassa como combustível, cria-se um novo negócio destinado a ampliação e uso sustentável das culturas e florestas plantadas para a geração de novos produtos, trazendo empregos e benefícios econômicos à região. Facilidade de armazenamento, transporte e conversão Outra vantagem da biomassa, é que ela se destaca pela sua densidade energética, principalmente quando há seu processamento. Geralmente o processamento é utilizado para a retirada da umidade. O processamento da biomassa permite produzir grande variedade de biocombustíveis derivados com densidade energética mais elevada e homogênea, tornando a biomassa disponível para atender as necessidades energéticas mais modernas. Além disso, a biomassa apresenta facilidades quanto ao seu armazenamento, conversão e transporte. Para um bom uso da biomassa como combustível, é fundamental que as caldeiras apresentem máxima eficiência térmica. Veja nosso conteúdo sobre a eficiência térmica de caldeiras. Puluhanwarga di Jalan Jenggalu Kelurahan Lingkar Barat, Kota Bengkulu, menggunakan kompor biogas dari kotoran sapi untuk kebutuhan memasak di rumah mereka, Ilustrasi Contoh Hambatan Menggunakan Biogas Foto UnsplashBiogas dinilai sebagai energi terbarukan yang ramah lingkungan. Energi ini masih termasuk dalam bioenergi, sebab berasal dari biomassa yang menjadi produk material organik yang usianya relatif buku Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif Ramah Lingkungan Daerah Desa Monggol, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta oleh Faiz Akbar Prihutama, dkk. 2017, biogas merupakan hasil akhir degradasi dan fermentasi pada kondisi lingkungan ini, biogas banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sumber energi terbarukan dalam rumah tangga, misalnya penerangan, pengganti gas untuk memasak, dan lain samping pemanfaatan tersebut, terdapat beberapa hambatan penggunaan biogas. Namun sebelum membahasnya, ada baiknya untuk menyimak pengertian biogas terlebih dahulu lewat pembahasan Contoh Hambatan Menggunakan Biogas Foto UnsplashPengertian BiogasMenurut Sri Wahyudi, MP. dalam buku Panduan Praktis Biogas, biogas adalah campuran gas yang dihasilkan bakteri metanogenik yang terjadi pada material-material yang bisa terurai secara alami dalam kondisi didefinisikan pula sebagai gas yang dihasilkan aktivitas anaerobik yang mendegradasi bahan-bahan organik. Metana CH4 dan karbon dioksida CO2 menjadi kandungan utama dalam biogas. Biasanya kandungan metana mencapai 50-70%, karbon dioksida 30-40%, hidrogen 5-10%, dan gas-gas lainnya dalam jumlah tidak berbau dan berwarna. Energi terbarukan ini memiliki berat 20% lebih ringan dibanding udara dan suhu pembakaran yang berkisar antara 650-750 derajat celcius. Apabila dibakar, biogas akan menghasilkan nyala api berwarna biru Contoh Hambatan Menggunakan Biogas Foto UnsplashManfaat BiogasMengutip buku Budi Daya Sapi Perah Jilid 2 karya Budi Tri Akoso 2012, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan biogas, antara lain1. Mengurangi Ketergantungan Minyak BumiKehadiran bahan bakar biogas dapat mengurangi ketergantungan dari minyak bumi. Penggunaan biogas juga bermanfaat untuk menurunkan emisi gas Sebagai Tenaga Penggerakan Mesin dan MotorBiogas dapat dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak motor untuk kendaraan. Dalam perkembangannya, diharapkan pada suatu saat energi biogas bisa mencukupi sebagian kebutuhan energi baru di beberapa belahan Hasil Samping Pembuatan Biogas Sebagai Pupuk OrganikBiogas dapat menghasilkan pupuk kandang organik yang kaya akan nutrisi untuk tanaman. Produksi pupuk organik ini memiliki nilai jual menjanjikan, sehingga bisa dijadikan tujuan utama Contoh Hambatan Menggunakan Biogas Foto UnsplashContoh Hambatan Menggunakan BiogasSeperti dikatakan sebelumnya, terdapat contoh hambatan menggunakan biogas, di antaranyaMembutuhkan biaya tinggi untuk alat instalasi mencari peralatan pengolah biogas di wilayah sosialisasi terkait pembuatan biogas dari mengganggu kesehatan karena limbah hewan bisa menjadi media penularan yang Dimaksud dengan Biogas?Apa Saja Kandungan Utama Biogas?Apa Contoh Pemanfaatan Biogas?KBRN Palangka Raya: Fasilitas Internet kini semakin mudah didapat dan dijangkau oleh masyarakat. Bahkan ada sebagian masyarakat yang menganggap internet sebagai sebuah kebutuhan baik untuk usaha, perdagangan, pendidikan, sosial, hingga kesehatan. Bahkan kini semakin meluas, penggunaan internet dalam sebuah Pos
ArticlePDF AvailableAbstractPengabdian Kepada Masyarakat untuk tahap ketiga ini merupakan sosialisasi pemasangan alat untuk pembuatan biogas dari tanaman untuk menghidupkan kompor. Sosialisasi kepada masyarakat, khususnya kepada para ibu penggerak kader pedesaan dan anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga PKK, karena daerah tersebut tergolong kurang mendapat informasi tentang pemanfaatan limbah tanaman untuk menjadi biogas. Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar masyarakat setempat dapat memanfaatkan limbah tanaman dalam pembuatan biogas, karena minyak maupun gas yang dibeli dari Pertamina dengan harga yang semakin mahal, membuat masyarakat di daerah tersebut berkeinginan mengetahui cara mengupayakan energi alternatif yang berasal dari limbah tanaman. Peserta sosialisasi sangat antusias untuk membuktikan bahwa alat biogas yang telah disosialisasikan selama ini dapat dimanfaatkan untuk membuat gas metana CH4 dari limbah tanaman. Pembusukan limbah tanaman dapat menghasilkan gas metana CH4 yang dapat digunakan untuk menghidupkan kompor gas untuk kebutuhan rumah tangga, sehingga diharapkan dapat berfungsi maksimal menggantikan bahan bakar kompor gas yang digunakan selama ini, baik dengan bahan bakar minyak maupun gas yang berasal dari energi fosil. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia SOSIALISASI DAN INSTALASI ALAT UNTUK MENGKONVERSI LIMBAH TANAMAN MENJADIe-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR KOMPOR GAS DENGAN CARA SEDERHANAVolume 2 No. 1, Maret 2020 Sitaresmi, Fathaddin, Widiatni, Ridaliani, Mega12Sejarah ArtikelDiterimaJanuari 2020RevisiFebruari 2020DisetujuiMaret 2020Terbit OnlineMaret 2020*Penulis Korespondenrsitaresmi DAN INSTALASI ALAT UNTUKMENGKONVERSI LIMBAH TANAMAN MENJADIBIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR KOMPOR GASDENGAN CARA SEDERHANASOCIALIZATION AND INSTALLATION OFEQUIPMENTS TO CONVERT PLANT WASTES INTOBIOGAS AS GAS STOVE FUEL WITH SIMPLE WAYRatnayu Sitaresmi1*, Fathaddin1, HarinWidiatni2, Onnie Ridaliani2, Lia Mega11Prodi Magister Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian danEnergi, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa Jakarta 11440, Indonesia,2Prodi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi,Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa Jakarta 11440, Indonesia,AbstrakPengabdian Kepada Masyarakat untuk tahap ketiga ini merupakan sosialisasipemasangan alat untuk pembuatan biogas dari tanaman untuk menghidupkankompor. Sosialisasi kepada masyarakat, khususnya kepada para ibu penggerak kaderpedesaan dan anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga PKK, karena daerahtersebut tergolong kurang mendapat informasi tentang pemanfaatan limbah tanamanuntuk menjadi biogas. Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar masyarakat setempatdapat memanfaatkan limbah tanaman dalam pembuatan biogas, karena minyakmaupun gas yang dibeli dari Pertamina dengan harga yang semakin mahal, membuatmasyarakat di daerah tersebut berkeinginan mengetahui cara mengupayakan energialternatif yang berasal dari limbah tanaman. Peserta sosialisasi sangat antusias untukmembuktikan bahwa alat biogas yang telah disosialisasikan selama ini dapatdimanfaatkan untuk membuat gas metana CH4 dari limbah tanaman. Pembusukanlimbah tanaman dapat menghasilkan gas metana CH4 yang dapat digunakan untukmenghidupkan kompor gas untuk kebutuhan rumah tangga, sehingga diharapkandapat berfungsi maksimal menggantikan bahan bakar kompor gas yang digunakanselama ini, baik dengan bahan bakar minyak maupun gas yang berasal dari Kuncibiogaskompor gaslimbah tanamanmasyarakat setempatpemasangan alatKeywordsbiogasgas stoveplant wasteequipment installationlocal communityAbstractCommunity service includes installation of equipment to alter plants into biogas forfuel. Due to their lack of knowledge, this activity will be involving leaders andrepresentatives of Kadungmangu Village, Babakan Sentul and also the FamilyWelfare Movement society. The objective of this socialization is to educate the localcommunity on how to utilize waste into biogas. The increment of current oil and gasprices motivates them to figure out an alternative way to get cheaper fuel, in thiscase to light fire for gas stove. Therefore, participants are very interested to provethat the biogas can be used to make methane gas CH4 from plant of the plant wastes form methane gas that can be useful to light fire forgas stove. Hopefully, this socialization will benefit them, so that the plant waste canreally be an alternative to replace the conventional materials such as oil and gas. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia SOSIALISASI DAN INSTALASI ALAT UNTUK MENGKONVERSI LIMBAH TANAMAN MENJADIe-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR KOMPOR GAS DENGAN CARA SEDERHANAVolume 2 No. 1, Maret 2020 Sitaresmi, Fathaddin, Widiatni, Ridaliani, Mega131. PENDAHULUANDalam rangka penyediaan energi alternatifuntuk kebutuhan rumah tangga dan usahakecil di pedesaan, oleh sebab itu perludilakukan sosialisasi tentang konversilimbah sampah rumah tangga dan tanamanmenjadi biogas. Wahyuni, 2011. KegiatanPKM ini telah dilaksanakan sebanyak 3x,dengan warga yang berbeda-beda. Latarbelakang dari kegiatan ini adanya keluhandari warga setempat akibat adanya sampahyang menumpuk. Lingkungan tersebut dekatdengan area pabrik dan banyak dihuni parapekerja yang indekos. Karena di daerahtersebut banyak sekali masyarakat yangmemiliki usaha penyewaan rumah indekos.Hal tersebut mengakibatkan limbah rumahtangga. Sehingga membuat lingkunganmenjadi kotor. Karena banyak limbahrumah tangga yang menumpuk dan tidakdikelola dengan baik. Untukmemusnahkannya membutuhkan biaya yangtidak sedikit. Limbah yang ada selama ini,menjadi beban tersendiri. Hal ini semakinlama menjadi salah satu permasalahan yangsangat serius. Seandainya limbah tersebutdiolah dan dimanfaatkan, diharapkan akanmengurangi biaya pembuangan itu masyarakat setempat akanmendapatkan keuntungan dari olahanlimbah sampah tersebut. Hal ini secara tidaklangsung akan meningkatkan kesejahteraanmasyarakat ibu anggota PKK, khususnyakader penggerak pedesaan diberikansosialisasi tentang pemasangan alat untukpengelolaan limbah menjadi dimulai dari penyiapan bahanbaku untuk pengelolaan limbah yang sebenarnya limbah tersebut dapatdiproses menjadi bahan bakar yang bergunabagi kepentingan masyarakat. Dengandemikian, kegiatan tersebut dapatmenjadikan lingkungan menjadi bersih dansehat, serta memiliki bahan baku yang cukupuntuk bahan bakar yang bermanfaat. Selainitu, kegunaan limbah tanaman yangpembuatan gas metana, yaitu untuk bahanpembuatan pupuk. Pupuk mengandungsenyawa organik yang dapat mengubahlimbah menjadi pupuk, yaitu senyawakarbon, kalium, fosfat maupun nitrogenHambali, 2007Penggunaan biogas sebagai bahanbakar, terutama untuk kebutuhan memasakdi daerah terpencil, dapat mengurangipenggunaan kayu bakar, sehinggapenebangan kayu di hutan dapat berkurangsehingga ekosistem dapat tetap terjaga.Wahyuni, 2011. Gas metana CH4 yangdihasilkan secara alami oleh limbah yangmenumpuk merupakan gas penyumbangterbesar kedua pada efek rumah kaca, setelahCO2Hambali, 2007.Gas Metana yang merupakankomponen utama gas alam juga termasukgas rumah kaca. Gas Metana merupakaninsulator yang efektif, mampu menangkappanas 20 kali lebih banyak biladibandingkan karbondioksida. Gas metanadilepaskan selama produksi dan transportasibatubara,gas alam, dan minyak bumi. Gasmetana juga dihasilkan dari pembusukanlimbah organik di tempat pembuangansampah landfill, bahkan dapat dikeluarkanoleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi,sebagai produk samping dari permulaan revolusi industri padapertengahan 1700-an, jumlah gas metana diatmosfer telah meningkat satu setengah kalilipat. Benny Purba, 2010. Sebaiknya CH4yang dihasilkan limbah tersebut digunakanuntuk bahan bakar kompor. Konversi limbahtanaman menjadi biogas diharapkan dapatmengurangi gas metana yang beterbanganliar di udara yang mengakibatkan polusi.Wahyuni,2011.Perbedaan biogas dengan minyak tanahatau kayu bakar adalah biogas akanmenghasilkan api biru yang bersih dan tidakmenghasilkan asap, sehingga lingkungankebersihan rumah tetap terjaga dan tidak Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia SOSIALISASI DAN INSTALASI ALAT UNTUK MENGKONVERSI LIMBAH TANAMAN MENJADIe-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR KOMPOR GAS DENGAN CARA SEDERHANAVolume 2 No. 1, Maret 2020 Sitaresmi, Fathaddin, Widiatni, Ridaliani, Mega14menimbulkan polusi yang dapatmenyebabkan gejala penyakit Gambar 1 terlihat perbedaan yangsangat signifikan dan jelas Marlina, 2007.Gambar 1. Perbedaan api dari KomporBiogas dengan api dari Kompor minyaktanah Marlina, 2010Identifikasi masalah yang dilakukan-Lingkup pemerintah daerah, sebagaiupaya untuk meningkatkan pendapatandaerah dan pengelolaan kesejahteraan, dapatmeningkatkan kesejahteraan masyarakatsetempat karena mengurangi beban biayapembuangan limbah dan sekaligusmengurangi biaya pengadaan bahanbakar, sehingga dengan adanyakeuntungan ganda tersebut dapatmenyejahterakan masyarakat baiklangsung maupun tak dari penulisan artikel ini adalahuntuk turut menanggulangi permasalahanlimbah yang sangat mengganggu kebersihandi lingkungan tersebut dan memberikanpengetahuan tentang cara sederahana untukmengkonversi limbah tanaman menjadibiogas yang dapat dimanfaatkan untukbahan bakar kompor gas. Hal ini secara tidaklangsung dapat berdampak terhadappeningkatan kesejahteraan tujuan dari sosialisasi ini adalahpara peserta mampu untuk melakukan hal-hal sebagai berikut-Mensosialisasikan dan memanfaatkanteknik pengelolaan limbah tanamansecara sederhana, yaitu memproseslimbah tanaman menjadi biogas yangdapat digunakan sebagai bahan bakarkompor dan mengetahui bagaimanamengelola limbah dengan baik danberguna bagi kepentingan peralatan yang digunakandalam pengelolaan limbah keberadaan berbagai gasyang dapat dimanfaatkan di arahan untuk lebihmengenal tentang banyaknya energialternatif dalam dunia cara pemasangan ataupembuatan alat untuk mengubah kegiatan ini berada di DaerahBogor, tepatnya di KelurahanKadungmangu,Babakan Madang, Sentul,Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa mencapai lokasi kegiatan, dapatmenempuh perjalanan selama 2 dua jammelalui Tol Jagorawi menuju ke arah kegatan berada di belakang kegiatan Pengabdian KepadaMasyarakat PKM yang dilakukanmeliputi- Persiapan surat-menyurat dengan pihaktokoh masyarakat, undangan dan suratkerja Survei lapangan terutama transportasimenuju ke Pembuatan alat Pembuatan slide sosialisasi METODEUntuk sosialisasi kepada masyarakatdilakukan dengan metode ceramah dan tanya Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia SOSIALISASI DAN INSTALASI ALAT UNTUK MENGKONVERSI LIMBAH TANAMAN MENJADIe-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR KOMPOR GAS DENGAN CARA SEDERHANAVolume 2 No. 1, Maret 2020 Sitaresmi, Fathaddin, Widiatni, Ridaliani, Mega15jawab, kemudian dilanjutkan dengandiskusi. Para peserta sangat antusias dalammengikuti kegiatan ini, dikarenakan olehkeinginan mereka untuk dapat memiliki alatbiogas yang dapat mengurangi merupakan gas yangdihasilkan dari proses pembusukan ataupenguraian bahan-bahan organik olehbakteri mikroorganisme Wahyuni, 2010.Komponen biogas antara lain sebagaiberikut ± 60% CH4metana, ± 38% CO2karbon dioksida, serta ± 2% N2, O2, H2, danH2S Hambali, 2007. Dalam skala besar,biogas dapat digunakan sebagai pembangkittenaga listrik, sehingga dapat dijadikansumber energi alternatif yang ramahlingkungan dan terbarukan. Wahyuni,2011 .Proses pembuatan biogas ini sudahlama disosialisasikan, namun ada beberapadesa yang belum pernah mendapatkaninformasi mengenai pembuatan biogas darilimbah tanaman atau kotoran hewan. Telahbanyak penelitian-penelitian dilakukanuntuk membuat atau menghasilkan energialternatif ini, sehingga manfaatnya dapatdirasakan oleh masyarakat, terutama dipedesaan yang jauh dari kota danmempunyai tingkat taraf hidup yang rendah.Wahyuni, 2013Limbah digolongkan menjadi 3 tigajenis, yaitu limbah anorganik, organik, dankhusus. Limbah organik berasal dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yangdiambil dari alam atau dihasilkan darikegiatan pertanian, perikanan, rumahtangga, industri atau kegiatan limbah organik adalah limbah dapur,sisa sayuran, dan daun-daunanWahyuni,2013.Pemanfaatan limbah sebagai bahanbaku pembuatan biogas memberikanberbagai manfaat, yaitu membantumengatasi masalah polusi limbah danmenjadi sumber energi yang mudahdidapatkan, murah, serta terbarukan untukmembantu penyediaan pupuk alam.Wahyuni, 2013Sumber energi Biogas yang utama,yaitu limbah kotoran hewan. Biogas dapatdisetarakan denganTabel 1. Konversi BiogasMarlina, Ekawati, 2010Bahan Bakar JumlahLPG 0,46 KgMinyak Tanah 0,62 LiterMinyak Solar 0,62 LiterBensin 0,80 LiterGas Kota 1,50 mKayu Bakar 3,5 KgBiogas didefinisikan sebagai gas yangdilepaskan jika bahan-bahan organik sepertikotoran hewan, kotoran manusia, jerami,sekam, dan daun - daun hasil sortiran sayurdifermentasi atau mengalami prosesmetanisasi. Biogas terdiri dari campuranmetana 50-75%, CO225-45%, sertasejumlah kecil H2, N2, dan H2S Hambali,2007. Daun yang sudah menjadi limbahmerupakan salah satu bahan yang dapatdimanfaatkan untuk menghasilkan biogas,dengan cara pembusukan. Apabila sudahmenjadi biogas maka energi tersebut dapatdikonversikan menjadi kalor, listrik prinsipnya, pemanfaatan limbahdaun ini adalah mengubah senyawa organikmenjadi gas metana. Namun, hal tersebutdapat dilakukan dengan proses yangsederhana, tetapi dengan hasil yang samadengan proses yang rumit. Hal tersebutsangat perlu disosialisasikan kepadamasyarakat pedesaan. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia SOSIALISASI DAN INSTALASI ALAT UNTUK MENGKONVERSI LIMBAH TANAMAN MENJADIe-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR KOMPOR GAS DENGAN CARA SEDERHANAVolume 2 No. 1, Maret 2020 Sitaresmi, Fathaddin, Widiatni, Ridaliani, Mega16Langkah-Langkah proses pembuatanbiogas sederhana skala rumah tangga adalahsebagai berikuta. Perlengkapan yang termasuk pada unitbiodigester1. Reaktor biodigester tangki plastik2. Perlengkapan instalasi biogas, yangterdiri dari selang, manometer, klem,ball valve,water trap, gas pump, dangas holder3. Kompor gas4. Bak plastik5. Pemurni Methane MP 12706. Tiang penyangga dudukan gas holderb. Tindakan pencegahan1. Hindarkan terjadinya kerusakan yangdisebabkan karena kesalahan padapemakaian atau yang menyebabkanterjadinya kecelakaan pada Hindarkan penggunaan oleh personilyang bukan ahlinya atau personelyang belum Persiapan instalasi1. Mempersiapkan terlebih dahulu alatreaktor biogas, dengan merangkaipipa dan tangki plastik pada Gambar 2, dimana pipasedang 2. Pemasangan Alat Reaktor Biogas2. Periksa terlebih dahulu dan pastikantidak ada kebocoran pada instalasidari digester sampai gas Dudukan gas holder dipasang di atasagar terlindung dari gangguan Pada Gambar 3, terlihat rangkaiantelah siap untuk Tempatkan pada tempat terkena sinarmatahari langsung tapi tidak terkenaair hujan ada atap yang tembuscahaya matahari.6. Tempatkan pada ruang terbuka untukmemudahkan pemeriksaan,perawatan dan 3. Pemasangan alat reaktor biogastelah selesai dirangkai7. Tempatkan pada tempat yang dekatdengan sumber Gas holder ditempatkan di atas agarterhindar dari gangguan Cara penggunaan1. Pisahkan limbah organik sampah dapurdan non-organik. Sampah dapurdicampur air alami dari kolam, sungai,air hujan, sumur, hindarkan air berkaporitPDAM sebanyak ½ reaktor IBC Lakukan pencacahan sampah danmaterial secara bertahap dan masukkanke dalam reaktor manual melalui lubangpipa CO.3. Terdapat 2 dua cara pengisian, yaitu1 Melalui bak pencuci tipe sinkdengan grinder. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia SOSIALISASI DAN INSTALASI ALAT UNTUK MENGKONVERSI LIMBAH TANAMAN MENJADIe-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR KOMPOR GAS DENGAN CARA SEDERHANAVolume 2 No. 1, Maret 2020 Sitaresmi, Fathaddin, Widiatni, Ridaliani, Mega172 Manual tanpa grinder, sehingga perludilakukan pencacahan secara manualdicincang menggunakan pisau ataugolok.4. Kemampuan memusnahkan setiap hari25 Kg sampah organik atau 50 liter bubursampah tercacah, dengan perbandingan11 antara sampah organik dengan Setelah material tercacah dimasukkan,digester, dilengkapi dengan mixerpengaduk manual pada bagian atasdigester, yang bertujuan untukpencampuran yang optimal bagi prosesfermentasi. Lakukan Untuk meningkatkan proses fermentasianaerobik pada digester, masukkanaktivator methana Green Phoskko dilakukan pada saat pengisianbubur organik di Cara menyiapkan aktivator campurkansatu pack aktivator sebanyak 250 gramdengan air yang dicampur denganmolasses tetes tebu sebanyak 5 tidak terdapat molasses, buatlarutan gula dengan cara mencampur 5liter air dengan 500 gram gula Untuk menampung hasil mL, disediakan satu tanki/bak Untuk menampung pupuk organik daridigester, disediakan penampung lumpurslurry yang terbuka/tertutup jeriken. meningkatkan mutu pupuk danmenekan timbulnya bau, berikanaktivator kompos green phoskko GP-1dan penggembur GP-2. kompor, buka terlebih duluvalve selang dari penampung biogas kekompor, kemudian pantik pada bagiannozzle dengan korek/pemantik digester m, dilengkapidengan menambah pemurni methanauntuk meningkatkan kualitas pellet absorben dilakukansetiap 6 bulan Cara pemeliharaan1. Bersihkan reaktor bio-digester danbak inlet dengan Hindarkan membersihkan dengan airmengandung khlorin kaporit, airsabun, air sampo atau sejenisnyakarena akan membuat mikroba yangmenfermentasi sampah menjadi Gunakan air sumur, air hujan, airselokan atau air yang tidakmengandung zat di Penyebab terjadinya kebakaran pt globalmitra proteksindo, 20171. Bahan yang mudah terbakar, yaitubarang padat, cair atau gas kayu,kertas, tekstil, bensin, minyak,acetelin, dll..2. Panas pada lingkungannya memilikisuhu yang tinggi sumber panas darisinar matahari, korsleting listrik,panas dari energi mekanikgesekan, reaksi kimia, dankompresi Adanya zat asam yang kandungan kadar O2yangsemakin besar, maka api akanmenyala semakin hebat, sedangkanpada kadar oksigen kurang dari12%, tidak akan terjadi pembakaranapi. Dalam keadaan normal, kadarO2di udara bebas berkisar 21%,maka udara memiliki keaktifanpembakaran yang faktor tersebut saling mengikatdengan kondisi yang cukup diperhatikan apabila salah satudari tiga unsur di atas tidak ada, makatidak mungkin akan terjadi setiap kebakaran yang terjadi dapatdipadamkan dengan dengan beberapacara PT Global Mitra Proteksindo,2017, yaitu Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia SOSIALISASI DAN INSTALASI ALAT UNTUK MENGKONVERSI LIMBAH TANAMAN MENJADIe-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR KOMPOR GAS DENGAN CARA SEDERHANAVolume 2 No. 1, Maret 2020 Sitaresmi, Fathaddin, Widiatni, Ridaliani, Mega18a. Menurunkan suhunya di bawah Menghilangkan zat Menjauhkan barang-barang yang Mengurangi kadar/persentase O2padabenda-benda yang mudah terbakar,seperti bahan yang berasal dari HASIL DAN PEMBAHASANGas metana dengan CO2 disebut biogasdengan perbandingan 6535. Limbah yangdiproses menjadi kompos memerlukanpersyaratan dasar tertentu. Demikian jugadalam proses pembusukan limbah menjadibiogas, membutuhkan syarat-syarat pembuatan biogas denganmenggunakan daun kering sebaiknyadicampurkan dengan limbah organik, sepertilimbah dari rumah tangga, kotoran ternakatau kotoran manusia, dimana untukmenghasilkan biogas maka perbandinganbahan yang dicampur adalah 43% darilimbah organik dan 27% sisa limbah organik dengan air dibuatdengan perbandingan 1 1. Setelah itumasukkan bahan biogas kedalam reaktor,sebanyak 1000 liter, selanjutnya didalamreaktor tersebut akan berlangsung prosespembusukan yang menghasilkan ditunggu selama 10 hari, makapenampung biogas akan kelihatanmenggembung dan mengeras, itu merupakanciri khas bahwa biogas sudah terbentuk, danbiogas sudah bisa digunakan untuk plastik reaktor biogas di goyang-goyang, agar terjadi penguraian yangsempurna, dan gas yang terbentuk dibagianbawah akan naik keatas, lakukan juga padasetiap pengisian pengisian bahan pembuat biogasselanjutnya dapat dilakukan setiap hari,dengan memasukkan lebih kurang 40 literpagi dan sore pengolahan biogas berupa lumpur,secara otomatis akan keluar setiap kalidilakukan pengisian bahan biogas limbahtanaman.Perbandingan antara unsur C dan N sangatmenentukan kualitas dari daya senyawa organik dari limbahkotoran hewan menjadi CH4 gas metanadan CO2, membutuhkan komposisi rasioC/N antara 20-25. Sehingga apabilamenggunakan rumput saja, maka C/N > 65,sehingga perbandingan CH4CO2 6535tidak akan tercapai. Apabila perbandinganhanya bernilai 4555 atau 5050 atau 4060,maka hasil biogasnya akan mempunyaikualitas daya bakar yang rendah atau kurangmemenuhi syarat sebagai bahan energi. Jugasebaliknya, kalau limbah yang digunakanberbentuk kotoran hewan, dengan rasio C/Nsekitar 8, maka produksi biogas akanmempunyai perbandingan antara CH4 danCO2 9010 Hambali, 2007.Dengan nilai ini maka hasil biogas jugabesar kualitas bakarnya, sehingga akanmembahayakan pengguna. Sehingga alattersebut sebaiknya diletakkan diudara lain yang perlu diperhatikan, yaitu rasioC/N terlalu tinggi atau terlalu rendah akanmempengaruhi proses terbentuknya ini disebabkan karena proses biologiyang memerlukan persyaratan hiduptertentu, seperti juga air yang terkandung dalam bahanyang digunakan harus tepat. Air mempunyaiperan sangat penting di dalam prosespembusukan sehingga terbentuk limbah yang digunakan berbentukkotoran hewan kering yang dicampurdengan sisa-sisa tanaman rumput atausayuran bekas makanan, atau dengan limbahlainnya yang juga kering, maka diperlukanpenambahan air. Tapi berbeda apabilalimbah yang akan digunakan berbentuklumpur yang sudah mengandung bahanorganik tinggi. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia SOSIALISASI DAN INSTALASI ALAT UNTUK MENGKONVERSI LIMBAH TANAMAN MENJADIe-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR KOMPOR GAS DENGAN CARA SEDERHANAVolume 2 No. 1, Maret 2020 Sitaresmi, Fathaddin, Widiatni, Ridaliani, Mega19Suhu reaktor selama proses berlangsungharus dijaga. Suhu lingkungan hidup bakteriprosesor biogas adalah antara 27ºC - temperatur tersebut, prosespembuatan biogas akan berjalan sesuaidengan waktunya. Tetapi berbeda halnya,jika temperatur terlalu rendah dingin, makawaktu untuk menjadi biogas akan menjadilebih lama. Kehadiran bakteri prosesor ataubakteri yang mempunyai kemampuanmenguraikan limbah tanaman dari pembusukan limbah tidak selalumenjadi CH4 yang diharapkan sebagaibahan bakar. Agar keberadaan mikrobapembuat biogas berkembang dengan baik,maka sebaiknya digunakan bahan aditif yangdisebut dengan stater, yaitu bahan atausubstrat yang dipastikan mengandungmikroba metana sesuai dengan pembuatan biogas, udara sama sekalitidak diperlukan. Keberadaan udaramenyebabkan gas CH4 tidak akan itu, bejana pembuat biogas harusdalam kondisi tertutup tersebut merupakan syaratdasar agar proses pembuatan biogas berjalandengan baik. Gambar 4 dan 5 adalah fotoketua dan para anggota pelaksana PKM,serta masyarakat 4. Para Peserta Dan Instruktur DalamAcara Sosialisasi Pemasangan Alat BiogasGambar 5. Para Instruktur Dalam AcaraSosialisasi Pemasangan Alat BiogasLangkah-langkah preventif untuk mencegahkebakaran Dalam sosialisasi ini sangat penting untukdisampaikan penyebab dan penanggulanganterjadinya kebakaran, karena tangki reaktorakan dipenuhi dengan bahan bakar biogasyang dapat terbakar apabila kondisi udaraterlalu panas. Oleh karena itu, tangki reaktordapat diletakkan di luar ruangan yang teduhdan tidak terkena sinar matahari langsung,kemudian dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Selain itu, tangki reaktor harus diceksetiap saat, jika terjadi kebocoran KESIMPULANDari hasil kegiatan PKM, maka dapatdisimpulkan bahwaKadar Air mempunyai peran sangatpenting di dalam proses pembusukansehingga terbentuk biogas.Hasil dari pembusukan limbah tidakselalu menjadi CH4yang diharapkansebagai bahan bakar.Untuk pembuatan biogas denganmenggunakan daun kering sebaiknyadicampurkan dengan limbah organik,Suhu reaktor selama proses berlangsungharus dijaga. Suhu lingkungan hidupbakteri prosesor biogas adalah antara27ºC - 28ºC.Proses pembuatan biogas memakanwaktu selama 10 hari. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia SOSIALISASI DAN INSTALASI ALAT UNTUK MENGKONVERSI LIMBAH TANAMAN MENJADIe-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR KOMPOR GAS DENGAN CARA SEDERHANAVolume 2 No. 1, Maret 2020 Sitaresmi, Fathaddin, Widiatni, Ridaliani, Mega20Perbandingan antara unsur C dan Nsangat menentukan kualitas dari dayabakarnya. Komposisi terbaik adalah rasioC/N antara 20-25.Kualitas bakar yang besar, akanmembahayakan pengguna. Sehingga alattersebut sebaiknya diletakkan diudaraluar.Secara umum, kegiatan ini dapatmemberikan manfaat yang baik dari sisimateri, seperti pengetahuan tentangpengelolaan dan pemanfaataan limbahyang menjadi energi alternatif.Harapan dari masyarakat setempat adalahagar kegiatan ini dapat diadakan kembaliuntuk disosialisasikan kepadalingkungan masyarakat yang lebih luaslagi, termasuk dapat mempraktekkanpenggunaan alat tersebut.Dengan waktu yang disediakan WIB, dirasakan kuranguntuk menyampaikan materi-materitersebut sehingga belum sempatmemberikan detail materi.Apabila masyarakat serius dalammemanfaatkan limbah, maka tidak perlulagi merasa ketergantungan terhadapLPG.Para peserta memberikan respon yangsangat baik terhadap kegiatan ini, karenatopik yang disampaikan sesuai dengankebutuhan yang dihadapi olehmasyarakat pada umumnya dan jugamateri yang disampaikan dapat diterimadengan baik, mereka berharap dapatsegera dilaksanakan dalam waktu dekat.Proses pembuatan biogas ini sudah lamadisosialisasikan, namun ada beberapadesa yang belum pernah mendapatkaninformasi mengenai pembuatan biogasdari limbah Terima KasihTerima kasih ditujukan kepada1. Dekan Fakultas Teknologi Kebumiandan Energi FTKE, Bapak Dr. Ir. AfiatAnugrahadi, yang telahmemberikan izin, serta dorongan baikmoril maupun Bapak Subagia Muhtar, SH, MH, selakuKepala Bagian Tata Usaha FTKE yangtelah memberikan tempat untukpelaksanaan kegiatan PengabdianKepada Hambali, Siti Mujdalipah, ArmansyahHalomoan tambunan, Abdul WariesPattiwiri, dan roy Hendroko. Bioenergi. Jakarta AgromediaPustakaMarlina, Ekawati. Rahman, BiogasSumber energi alternatifPT Cipta Visi Sinar Mandiri, Manual Book,Biodigester 1000ml, 2017PT Global Mitra Proteksindo. Benny. 2020. Gas-Gas PenyebabEfek Rumah S. 2010. Biogas. Jakarta Sri. 2011. Menghasilkan Biogasdari Aneka Limbah Medan Sri. 2013. Panduan PraktisBiogas. Jakarta Penebar VioletHatta, 2007. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Penyebab Efek Rumah KacaBenny PurbaPurba, Benny. 2020. Gas-Gas Penyebab Efek Rumah Kaca.
ViewPenggunaan Karet di Kehidupan Masyarakat Saat MANAGEMENT 201 at University of North Sumatra. Penggunaan Karet di Kehidupan Masyarakat Saat Ini: Karet sangat bermanfaat bagi manusia. Study Resources. Main Menu; by School; by Literature Title Karet sangat bermanfaat bagi manusia yang. Penggunaan Karet di Kehidupan
Masalah energi telah menjadi masalah yang cukup rumit dan sukar dihadapi terutama mengenai energi tak terbarukan yang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, diperlukan sebuah inisiasi yang dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap energi tak terbarukan tersebut. Salah satunya energi yang yang suatu saat akan habis adalah gas, gas diperlukan sebagai bahan bakar tidak hanya di kehidupan rumah tangga melainkan seluruh aktifitas manusia. Maka adapun inisiasi untuk mengakali penggunaan gas bumi dengan memanfaatkan limbah kotoran sapi untuk dijadikan sebagai biogas yang dapat meringankan beban masyarakat serta menghemat energi. Selain itu limbah kotoran sapi pula dapat dijadikan pupuk kompos yang sangat berguna dalam meregenerasi tanah. Tentunya inisiasi ini sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free © 2021 The Authors. This open access article is distributed under a Creative Commons Attribution CC-BY license. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Original Research Paper Pemanfaatan Limbah Organik Kotoran Sapi Menjadi Biogas dan Pupuk Kompos Lalu Ali Wardana1*, Nizar Lukman2, Mukmin3, Muhibban Sahbandi4, Mario Sakti Bakti5, Deninta Wasim Amalia6, Ni Putu Ayu Wulandari5, Diana Afrianita Sari5, Cornelius Sopar Nababan7 1Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia 2Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia 3Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia 4Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia 5Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia 6Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia 7Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia Sitasi Wardana, L. A., Lukman, N., Mukmin., Sahbandi, M., Bakti, M. S., Amalia, D. W. Wulandari, N. P. A., Sarri, D. A., & Nababan, C. S 2021. Pemanfaatan Limbah Organik Kotoran Sapi Menjadi Biogas dan Pupuk Kompos. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 41 Received 05 Desember 2020 Revised 30 Desember 2020 Accepted 08 Februari 2021 *Corresponding Author Lalu Ali Wardana, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia; Email aliwardana Abstract Masalah energi telah menjadi masalah yang cukup rumit dan sukar dihadapi terutama mengenai energi tak terbarukan yang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, diperlukan sebuah inisiasi yang dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap energi tak terbarukan tersebut. Salah satunya energi yang yang suatu saat akan habis adalah gas, gas diperlukan sebagai bahan bakar tidak hanya di kehidupan rumah tangga melainkan seluruh aktivitas manusia. Maka adapun inisiasi untuk mengakali penggunaan gas bumi dengan memanfaatkan limbah kotoran sapi untuk dijadikan sebagai biogas yang dapat meringankan beban masyarakat serta menghemat energi. Selain itu limbah kotoran sapi pula dapat dijadikan pupuk kompos yang sangat berguna dalam meregenerasi tanah. Tentunya inisiasi ini sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Keywords Energi; Gas bumi; Kotoran sapi ternak; Biogas; Pupuk Kompos. Pendahuluan Permasalahan-permasalahan yang terjadi di zaman globalisasi kini semakin kompleks dan sukar untuk ditangani, salah satunya adalah permasalahan energi, energi merupakan dorongan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehingga ketika energi mengalami krisis akan berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Permasalahan energi mempunyai kecenderungan untuk meningkat setiap tahunnya, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Di tahun 2008, negara Indonesia keluar dari OPEC dikarenakan kebutuhan impor bahan bakar minyak sudah melebihi kesanggupan ekspornya. Di lain sisi ketersedian cadangan energi fosil berupa gas dan minyak yang terbatas tidak sebanding dengan peningkatan kebutuhan energi. Memang tidaklah terlalu buruk bagi kita untuk bergantung dengan sumber energi fosil namun juga perlu dipikirkan bahwa energi fosil akan habis beberapa dasawarsa lagi. Karena itu, akhirnya mendorong banyak ilmuwan untuk mencari sumber energi alternatif baru untuk menggantikan sumber energi fosil. Energi terbarukan menjadi cukup penting sehingga membuat kestabilan energi tetap terjaga. Dalam hal ini dapat dicontohkan yaitu bahan bakar gas yang dibutuhkan dalam kehidupan rumah tangga, setiap masyarakat membutuhkan gas untuk memasak, hal ini kemudian menjadi Wardana et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021, 41 201-207 e-ISSN 2655-5263 202 tantangan dimana selain harganya yang cukup mahal, gas juga merupakan energi tak terbarukan sehingga dibutuhkan sebuah inisiasi pengganti bahan bakar gas tersebut. Kotoran sapi kebanyakan hanya dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk kandang namun tanpa proses pengolahan. Biasanya kotoran sapi itu hanya dibiarkan mengering di suatu lahan dan setelah kering baru digunakan untuk penyuburan tanah atau tanaman. Kondisi ini tentu dapat merusak lingkungan, terutama pencemaran udara. Sebab kotoran sapi yang masih basah menimbulkan bau tidak sedap. Ini jelas membahayakan kesehatan bagi orang yang menghirupnya. Padahal jika dianalisis kotoran sapi itu sebenarnya dijadikan bahan dasar dalam pembuatan biogas dan pupuk organik. Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik rumah tangga, sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida Biogas sangat berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi sumber energi terbarukan. Hal ini dikarenakan kandungan gas metana CH4 yang tinggi dan nilai kalornya yang cukup tinggi yaitu berkisar antara kkal/m3. Dimana gas metana hanya memiliki satu karbon di setiap rantainya yang membuat pembakarannya lebih ramah lingkungan, hal intentunya merupakan inisiasi yang sangat dibutuhkan dalam masyarakat dimana dapat menciptakan energi terbarukan sendiri serta dapat bernilai ekonomis. Selain biogas Kotoran sapi juga dapat diolah menjadi pupuk Organik. Pupuk Organik merupakan pupuk yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Selama ini sisa tanaman dan kotoran hewan tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk buatan. Kompos yang baik adalah yang sudah cukup mengalami pelapukan dan dicirikan oleh warna yang sudah berbeda dengan warna bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah dan sesuai suhu ruang. Hal ini pun bisa dikatakan memberikan dampak yang sangat positif yang mana kotoran sapi tidak hanya sia-sia namun memberikan keuntungan. Metode Program ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menampilkan gambaran secara detail tentang suatu situasi serta data yang dikumpulkan berupa berupa kata kata atau gambar dan bukan angka. Pengambilan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan kajian pustaka yang selanjutnya dianalisis untuk menarik sebuah kesimpulan. Hasil dan Pembahasan a. Pemanfaatan Kotoran Sapi Menjadi Biogas Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik rumah tangga, sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida Biogas sangat berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi sumber energi terbarukan. Hal ini dikarenakan kandungan gas metana CH4 yang tinggi dan nilai kalornya yang cukup tinggi yaitu berkisar antara kkal/m3. Dimana gas metana hanya memiliki satu karbon di setiap rantainya yang membuat pembakarannya lebih ramah lingkungan. Biogas merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan sangat tinggi dan cepat daya nyalanya. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik ataupun untuk pengganti gas elpiji. Penggunaan biogas memiliki keselamatan yang lebih aman jika dibandingkan dengan gas elpiji. Misalnya jika pipa atau penampung gas bocor tidak akan terjadi ledakan karena gas yang keluar akan menguap dengan cepat dan jika api didekatkan ke sumber gas maka tidak akan terjadi semburan api yang menyebabkan kebakaran. Sehingga biogas kotoran sapi ini dapat dikatakan bahan bakar yang aman. Selain itu biogas juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk membangkitkan listrik. Sisa kotoran sapi yang digunakan untuk menghasilkan biogas juga dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk budidaya tanaman atau kegiatan pertanian. Biogas sangat bagus bagi kelestarian lingkungan dan membuat lingkungan menjadi lebih bersih karena pemanfaatan limbah yang biasanya hanya terbuang sia sia dan hanya mencemari lingkungan namun Wardana et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021, 41 201-207 e-ISSN 2655-5263 203 dengan teknik tertentu dapat dijadikan biogas yang dapat bermanfaat. Biogas dapat menghemat biaya operasional rumah tangga contohnya pemanfaatan biogas sebagai bahan bakar minyak lebih hemat ketimbahan bahan bakar lainnya misalnya bahan bakar gas. Biogas dapat dijadikan sebagai bahan bakar pembangkit listrik untuk menggantikan bahan bakar solar sebagai pembangkit listrik. Proses pembuatan biogas dari kotoran sapi terjadi karena adanya dekomposisi bahan organik secara anaerob tertutup dari udara bebas. Proses ini akan menghasilkan suatu gas yang sebagian besar mengandung metana dan karbondioksida CO2. Gas yang terbentuk disebut gas rawa atau biogas. Biogas yang terbentuk dapat dijadikan sebagai bahan bakar, karena mengandung gas metana CH4 yang mudah terbakar. Dimana proses pembusukan anaerob yang terjadi dibantu oleh sejumlah mikroorganisme seperti bakteri yang baik untuk proses fermentasi adalah berkisar antara 25-55oC. Saat suhu tersebut, mikroorganisme dapat bekerja secara optimal untuk merombak bahan-bahan organik. Komposisi gas yang terdapat pada pembentukan biogas, seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Bangunan utama dari cara membuat biogas dari kotoran sapi untuk instalasi biogas yaitu digester yang fungsinya untuk menampung gas metana dari hasil yang diperoleh dari perombakan bahan-bahan organik yang disebabkan oleh bakteri. Besar kecilnya ukuran digester terlihat dari kotoran sapi yang dihasilkan dan seberapa banyak biogas yang diinginkan. Sebaiknya lokasi dimana akan membangun sebuah digester itu harus berdekatan dengan kandang sapi tersebut supaya kotoran sapi tersebut akan mudah untuk disalurkan ke dalam digester sehingga dapat meringankan proses pembuatan biogas. Pada samping digester bangunlah sebuah penampung lumpur, penampung lumpur ini nantinya dipisahkan dan bisa diolah untuk dijadikan pupuk organik padat dan cair. Adapun langkah-langkah pembuatan biogas menggunakan kotoran sapi sebagai berikut 1. Mencampur kotoran sapi secukupnya dengan air yang telah ditentukan banyaknya terus diaduk sehingga akan terbentuk seperti lumpur dengan suatu perbandingan 21 pada bak yang akan digunakan untuk menampung sementara. 2. Mengalirkan lumpur menuju kelubang pemasukkan digester. Untuk lebih mudahnya dalam memasukkan lumpur ke dalam digester yaitu kran gas yang berada di atas digester harus dibuka terlebih dahulu dan udara yang ada didalam digester pun akan mendesak keluar. Untuk pengisian yang pertama harus membutuhkan banyak lumpur sehingga volume di dalam digester terisi penuh. 3. Lakukan penambahan starter yang jumlahnya 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan yang jumlahnya sebanyak 5 karung untuk kebutuhan kapasitas digester 3,5 sampai 5,0 m2. Setelah digester terisi penuh oleh lumpur, kran gas pada digester harus ditutup sehingga terjadi proses fermentasi. 4. Buanglah gas yang pertama dihasilkan pada hari ke 1 sampai hari ke 8. Pada hari ke 10 hingga hari ke 14 akan terbentuk gas metana CH4 dan gas CO2 dan sudah mulai menurun dalam fermentasi tersebut. Pada hari ke 14 maka akan terbentuk gas yang dapat menyalakan api pada kompor gas. Proses pembentukan biogas dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu 1. Tahap Hidrolisis Hydrolysis Di tahap ini, bakteri memutuskan rantai panjang karbohidrat kompleks; protein dan lipid menjadi senyawa rantai pendek. Contohnya polisakarida diubah menjadi monosakarida, sedangkan protein diubah menjadi peptide dan asam amino. 2. Tahap Asidifikasi Asidogenesis dan Asetogenesis Pada tahap ini, bakteriAcetobacter aceti menghasilkan asam untuk mengubah senyawa rantai pendek hasil proses hidrolisis menjadi asam asetat, hidrogen, dan karbon dioksida. Bakteri tersebut merupakan bakteri anaerob yang dapat tumbuh dan berkembang dalam keadaan asam. Bakteri memerlukan oksigen dan karbondioksida yang diperoleh dari oksigen yang terlarut untuk menghasilkan asam Wardana et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021, 41 201-207 e-ISSN 2655-5263 204 asetat. Pembentukan asam pada kondisi anaerobik tersebut penting untuk pembentukan gas metana oleh mikroorganisme pada proses selanjutnya. Selain itu bakteri tersebut juga mengubah senyawa berantai pendek menjadi alkohol, asam organik, asam amino, karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan sedikit gas ini C6H12O6→ 2C2H5OH + 2CO2+ 2ATP -118kJ per mol termasuk reaksi eksotermis yang menghasilkan energi. 3. Tahap Pembentukan Gas Metana Methanogenesis Pada tahap ini, bakteri Methanobacterium omelianski mengubah senyawa hasil proses asidifikasi menjadi metana dan CO2 dalam kondisi anaerob. Proses pembentukan gas metana ini termasuk reaksi eksotermis. Proses pembuatan biogas dengan menggunakan biodigester pada prinsipnya adalah menciptakan suatu sistem kedap udara dengan bagian–bagian pokok yang terdiri dari tangki pencerna digester tank, lubang input bahan baku, lubang output lumpur sisa hasil pencernaan slurry dan lubang penyaluran biogas yang terbentuk. Dalam digester terkandung bakteri metana yang akan mengolah limbah organik menjadi biogas. Sisa limbah dari biogas tersebut dapat dibuat menjadi pupuk kompos. Penggunaan kotoran sapi sebagai suatu inisiasi pembuatan biogas sangatlah diperlukan oleh masyarakat, termasuk di Desa padamara yang telah dilakukan sebuah percontohan pembuatan biogas dari kotoran Sapi oleh Mahasiswa KKN Universitas Mataram. Dalam proses pengolahan biogas tersebut para mahasiswa menggunakan digester sementara yang berlokasi di kandang kolektif desa Padamara. Proses pembuatan biogas memakan waktu kurang lebih 4-5 minggu dan baru menghasilkan gas dengan tekanan yang kecil, aman digunakan dan akan sangat bermanfaat jika terus di kembangkan oleh masyarakat desa. Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN Unram yaitu dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat desa bekerjasama dengan pihak Balai pengkajian Teknologi Pertanian sebagai pemateri dimana penyuluhan dilakukan ke dalam dua tahap yaitu tahap awal perkenalan tentang cara pembuatan dan manfaat biogas selanjutnya tahap kedua penyuluhan tentang hasil dari biogas tersebut kepada masyarakat dengan menggunakan instalasi sementara yang digunakan sebagai sampel. Gambar 1. Instalasi Biogas Sementara Gambar 2. Instalasi Biogas Permanen Gambar 3. Proses Pengolahan Kotoran Sapi menjadi Biogas Wardana et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021, 41 201-207 e-ISSN 2655-5263 205 b. Pemanfaatan Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Kompos Pupuk Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Selama ini sisa tanaman dan kotoran hewan tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk buatan. Kompos yang baik adalah yang sudah cukup mengalami pelapukan dan dicirikan oleh warna yang sudah berbeda dengan warna bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah dan sesuai suhu ruang. Pupuk kompos bermanfaat untuk menambah kesuburan tanah. Karena adanya penambahan unsur hara, humus, dan bahan organik ke dalam tanah menimbulkan efek residual, yaitu berpengaruh dalam jangka panjang sehingga sifat fisik dan kimia tanah diperbaiki. Pemberian pupuk organik menyebabkan terjadinya perbaikan struktur tanah. Akibatnya sifat fisik dan kimia tanah ikut diperbaiki. Sifat biologi tanah dapat diperbaiki dan mekanisme jasad renik yang ada menjadi beberapa ahli menyebutkan bahwa pemberian pupuk organik akan meningkatkan populasi musuh alami mikroba tanah sehingga menekan aktivitas saprofitik dari patogen tanaman. Keamanan penggunaannya dapat dijamin. Pupuk organik tidak akan merugikan kesehatan ataupun mencemari lingkungan. Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk kompos dari kotoran sapi yaitu 1. Kotoran sapi kering minimal 80 – 83% dan lebih bagus jika bercampur dengan urin 2. Serbuk gergaji atau sekam atau jerami 3. Abu dapur 10% 4. Kapur pertanian 2% 5. Bahan pemacu mikroorganisme Stardec 0,25%. 6. Cairan EM4 Setelah semua bahan tersedia, saatnya lakukan langkah-langkah pengomposan. Cara membuat adalah seperti di bawah ini 1. Campur semua bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk kompos yaitu kotoran sapi, serbuk gergaji, abu dan kapur dengan merata. kemudian tumpuk di tempat yang terlindungi dari sinar matahari dan hujan secara langsung. Akan lebih baik jika ditumpuk di tempat pembuatan pupuk kompos yang khusus. Biarkan selama 1 hari. 2. Besoknya aduk tumpukan bahan kompos kemudian taburi menggunakan stardec, aduk sampai merata. kemudian tumpuk lagi dengan ketinggian minimal 80 cm. 3. Biarkan tumpukan terbuka sampai 7 hari , namun harus tetap dijaga agar terhindar dari panas dan hujan. Pada hari ke 7, balik tumpukan agar memasok oksigen bisa masuk ke dalam bahan dengan merata. Oksigen dibutuhkan untuk aktivitas mikroba. Pambalikan bahan dilakukan setiap 7 hari sekali. 4. Aktivitas mikroba bisa ditandai dengan adanya peningkatan suhu. Biasanya peningkatan suhu terjadi menjelang hari ke 8 sampai hari ke 21. Pada hari ke 28 suhu akan menurun kembali. Kenaikan suhu yang terjadi bisa sampai 300oC. Suhu yang tinggi ini akan membuat pupuk kompos menjadi steril dari bibit gulma dan bakteri patogen. 5. Campuran kotoran sapi itu sudah menjadi pupuk kompos jika suhu telah netral dan warnanya hitam kecoklatan. 6. Campuran itu kemudian didiamkan beberapa hari untuk proses penguraian. Untuk penguraian tergantung cuaca. Untuk cuaca kering biasanya membutuhkan waktu tiga pekan, sedangkan saat musim hujan lebih lama lagi, yaitu selama enam pekan. Selama proses penguraian, juga harus dibolak-balik, yaitu satu kali seminggu pada musim kering dan saat musim hujan sekali dalam dua Minggu. Untuk pembalikan ini dilakukan tiga kali c. Prinsip pembuatan kompos 1. Menjaga Kelembaban Kelembaban berperanan penting dalam proses pembuatan kompos dan mutu kompos. Kelembaban optimum adalah 50-60 %. Rendahnya kelembaban udara menurunkan proses penguraian, bila terlalu tinggi menghambat aliran udara. 2. Pembalikan Pembalikan diperlukan agar kompos tidak kekurangan udara dan mempercepat proses penguraian. Proses penguraian akan berjalan lambat jika kompos kekurangan udara. Wardana et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021, 41 201-207 e-ISSN 2655-5263 206 3. Peneduh Agar proses penguraian bahan organik berlangsung sempurna usahakan tempat pembuatan kompos terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung. Karenanya tempat kompos perlu dibuatkan pelindung. Setelah penguraian, kotoran sapi yang sudah menjadi pupuk kompos itu selanjutnya digiling sebelum dikemas masih membutuhkan pengayaan lagi agar teksturnya halus. Lalu dikemas dan disalurkan kepada masyarakat khususnya petani. Pembuatan pupuk kompos pun telah dilakukan oleh kelompok KKN Desa Padamara 2018, dimana pupuk kompos dijadikan sebagai salah satu program kerja utama. Pengolahan pupuk kompos sama halnya dengan biogas dengan memanfaatkan kotoran sapi. Langkah-langkah yang dilakukan pun hampir sama yaitu dengan mengadakan penyuluhan sebanyak dua kali dengan mitra yang sama yaitu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Dalam proses pengolahan pupuk kompos, Kelompok KKN Padamara menggunakan galian sebagai wadah yang kemudian semua bahan terdiri dari kotoran sapi, cairan EM4, kapur, sekam, yakult sebagai perangsang mikroba, yang kemudian ditutup secara rapat selama dua hari kemudian, dibolak balik setiap dua hari sekali hingga melebur dan sepenuhnya menjadi pupuk setelah 35 hari. Setelah pupuk tersebut telah jadi kemudian dikemas dan dibagikan masyarakat sebagai sebuah sampel yang kemudian dapat ditiru dan memberikan keuntungan bagi masyarakat di desa Padamara tersebut. Gambar 4. Proses Pembuatan Pupuk Gambar 5. Pupuk Ditutup Dengan Rapat Gambar 6. Pupuk yang Telah Jadi Gambar 7. Pupuk Telah Dikemas Kesimpulan Kotoran sapi yang dianggap menjadi limbah dan sering meresahkan masyarakat ternyata memiliki potensi dan nilai yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Jika diolah dengan baik kotoran sapi dapat dijadikan beberapa hal yang bermanfaat yaitu biogas dan pupuk kompos. Biogas Wardana et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021, 41 201-207 e-ISSN 2655-5263 207 sebagai sebuah inisiasi energi terbarukan yang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia yang mana selain bernilai ekonomis, juga menciptakan dunia yang hemat energi. Selain itu kotoran sapi jika dijadikan pupuk Kompos juga memiliki potensi yang sangat berguna untuk menjaga kesuburan tanah dan menciptakan hasil panen yang maksimal dalam dunia pertanian. Kelompok KKN Padamara 2018 telah melakukan sebuah pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan kotoran sapi yang pada mulanya dianggap sebagai masalah kini menjadi potensi yang akan sangat berguna dalam kehidupan masyarakat desa, yang mana dengan mengolah kotoran sapi tersebut menjadi biogas dan pupuk kompos. Tentunya inisiasi ini diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat bahkan kotoran sapi yang dianggap sebagai masalah ternyata memiliki potensi yang sangat luar biasa, oleh karena itu diharapkan kepada masyarakat dengan adanya pemberdayaan tersebut masyarakat dapat tergerak dan kemudian melanjutkan pengolahan kotoran sapi menjadi biogas dan pupuk kompos sehingga akan memberikan keuntungan bagi masyarakat desa Padamara. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih setinggi-tingginya kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, terutama pada Bapak Rektor Unram, Ketua Lembaga Pengabdian kepada masyarakat Unram, mahasiswa yang terlibat dan Kepala desa beserta staf, Masyarakat Desa Padamara Lombok Timur yang senantiasa membantu dan menemani kami dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Daftar Pustaka Anonim. “Petunjuk Pembuatan Pupuk Organik/ Kompos”. Universitas Muhammadiyah Palembang Palembang Aprianti, Y. 2005. Andrias Wiji Setio Pamuji Penemu reaktor biogas. Kompas Jakarta. Hartmann, H. dan B. K. Ahring. 2005. “The future biogas productions”. http// /rispubVSYS/syspdf/energconf05/session6 Purwendro, Setyo. 2009. Mengolah Sampah untuk Pupuk dan Pestisida organic. Penebar Swadaya, Jakarta Rasti, Diah. Dkk. 2012.“KOMPOS”. Litbang E-book pada Soepardjo, 2005. Energi baru dan terbarukan. Kompas Jakarta Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. ... Proses ini merupakan peluang besar untuk menghasilkan energi alternatif sehingga akan mengurangi dampak penggunaan bahan bakar fosil Sulistiyanto, et al., 2016.Jika diolah dengan baik kotoran sapi dapat dijadikan hal yang bermanfaat yaitu biogas. Biogassebagai sebuah inisiasi energi terbarukan yang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia yang mana selain bernilai ekonomis, juga menciptakan dunia yang hemat energi Wardana, et al., 2021. ... KandariSafril KasimLa Ode SiwiJunartin TekeMasyarakat Desa Aunupe memiliki permasalahan dalam pengelolaan potensi desa khususnya obyek wisata agro agro-ekowisata. Permasalahan yang ada melingkupi aspek lingkungan, pengelolaan, hingga aspek sumber daya manusia. Diantaranya yaitu Desa Aunupe belum memiliki pengelolaan sampah yang baik dan optimal. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah Pengelolaan Agroekowisata Berbasis Lingkungan Melalui Pengelolaan Sampah sebagai Salah Satu Upaya Pemulihan Ekonomi pada Era New Normal Desa Aunupe Kecamatan Wolasi Kabupaten Konawe yang digunakan adalah 1 Ceramah, 2 Diskusi/FGD, 3 Pelatihan, dan4 yang diperoleh yaitu persentase keberhasilan pembuatan pupuk kompos mencapai 90% dan akan mencapai 100% apabila telah digunakan oleh warga masyarakat keberhasilan pembuatan instalasi biogas mencapai 90% dan akan mencapai 100% apabila gas yang dihasilkan dapat dihubungkan langsung ke kompor gas agar dapat digunakan dalam rumah keberhasilan pembuatan ekoenzim mencapai 40% dan akan mencapai 100% apabila masa fermentasi selama 3 bulan telah selesai sehingga cairan yang dihasilkan dapat digunakan masyarakat sebagai penyiram hama tanaman serta pembersih kaca jendela dalam rumah persentase keberhasilan pembuatan ecobrick mencapai 60% dan akan mencapai 100% apabila telah dibuatkan beberapa jenis kerajinan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa sampah mempunyai banyak manfaat yaitu menciptakan lingkungan yang sehat dan peningkatan pendapatan masyarakat sehingga pentingnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai Pengelolaan Agroekowisata Berbasis Lingkungan Melalui Pengelolaan Sampah. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diperoleh kesimpulan bahwa setelah mengikuti penyuluhan dan pelatihan masyarakat dapat mengetahui manfaat dan cara pengelolaan sampah yang LatifKabupaten Bandung merupakan salah satu sentra peternakan sapi baik sapi potong maupun sapi perah terbesar di Jawa Barat. Pada tahun 2021 jumlah populasi sapi perah sebanyak ekor dan sapi potong sebanyak ekor. Peternakan sapi menghasilkan limbah ternak yang mempunyai dampak negatif bagi makhuk hidup dan lingkungan. Artikel ini membahas terkait potensi pengelolaan limbah ternak sapi dengan pendekatan circular economy. Metode yang digunakan yaitu dengan cara melakukan kajian literatur, mencari sumber referensi atau jurnal baik jurnal nasional maupun jurnal internasional. Dalam penulisan artikel ini juga dilakukan pencairan data dengan menggunakan media online seperti google dan situs-situs jurnal. Selain itu artikel ini juga didukung dengan data-data sekunder terkait peternakan sapi di Kabupaten Bandung. Hasil diskusi menunjukkan bahwa pada tahun 2021 terdapat potensi pengolahan limbah ternak sapi menjadi biogas dan pupuk organik yaitu sebesar m3 gas bio yang setara dengan kWh listrik atau berpotensi menghasilkan pupuk organik. Pengelolaan limbah ternak sapi berbasis circular economy membutuhkan kolaborasi sektor peternakan dengan sektor lainnya seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, hortikultura, dan tanaman pangan lainnya. Pendekatan circular economy menekankan pada penggunaan sumber daya secara maksimal dan meminimalisir limbah yang dihasilkan. Penerapan circular economy pada pengelolaan limbah ternak akan mendukung terciptanya pembangunan Hartmann Birgitte K AhringBiogas production has usually been applied for waste treatment, mainly sewage sludge, agricultural waste manure and industrial organic waste streams. Throughout the recent years the performance of biogas reactors has been increased through a better control of the process and improved reactor design based on a better understanding of the process mechanisms and inhibiting factors. In order to improve the economical feasibility of biogas production, a new concept will take over biorefinery. The goal of the biorefinery concept is to convert close to 100% of the incoming biomass into energy or valuable by- products. One of the currently investigated biorefinery concepts for biogas production from manure implies the separation of manure into a solid and a liquid fraction and their specific treatment in a UASB upflow anaerobic sludge blanket reactor and a CSTR continuous stirred tank reactor, respectively. The solid fraction can be pre-treated more adequately and each effluent of the two fractions has specific nutrient contents, which will improve its value as a fertilizer Pembuatan Pupuk Organik/ KomposAnonimAnonim. "Petunjuk Pembuatan Pupuk Organik/ Kompos". Universitas Muhammadiyah Palembang PalembangMengolah Sampah untuk Pupuk dan Pestisida organicSetyo PurwendroPurwendro, Setyo. 2009. Mengolah Sampah untuk Pupuk dan Pestisida organic. Penebar Swadaya, JakartaKOMPOS". Litbang E-book pada RastiDkkRasti, Diah. Dkk. 2012."KOMPOS". Litbang E-book pada Organik Menuju Pertanian Alternatif dan BerkelanjutanR SutantoSutanto, R. 2002. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Programpengabdian masyarakat yang dilakukan ini adalah membantu sebuah institusi pendidikan untuk memanfaatkan limbah sisa makanan agar menghasilkan biogas untuk digunakan sebagai pengganti gas elpiji untuk memasak. Dalam kegiatan ini, dilakukan pemasangan biodigester dan penyuluhan serta sosialisasi bukan hanya terkait dengan RiLX.